Pandangan generasi muda terhadap pertanian

Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia. Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya mata pencaharian nya sebagai petani, lahan-lahan pertanian banyak di tumbuhi dengan berbagai macam jenis tanaman, sepertinya saat ini sedikit demi sedikit akan luntur, hal ini disebabkan karena generasi muda yang saat ini sudah mulai enggan untuk mengelola lahan pertanian, sehingga banyak sekali lahan pertanian yang di gunakan sebagai tempat pembangunan gedung-gedung bertingkat. Anggapan bahwa pertanian merupakan hal yang kotor, pertanian merupakan hal yang kuno, dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman merupakan beberapa faktor pemicu tidak tertariknya generasi muda dalam bidang pertanian. Generasi muda saat ini lebih tertari pada teknologi, seni, modernisasi dibandingkan harus membajak sawah, mencangkul, berkebun dan hal-hal yang berkaitan dengan biodang pertanian, mereka anggap semua kegiatan tersebut akan menurunkan martabat dan harga diri mereka sebagai anak muda yang modern. Mereka menganggap dengan bekerja digedung yang mewah akan meninggikan martabat dan harga diri mereka, tanpa memikirkan dari mana dia mendapatkan nasi, ikan, sayur, buah dan lainnya yang mereka makan. Banyak generasi muda saat ini yang menganggap bahwa bertani itu hanya dikerjakan oleh orang-orang miskin, orang yang berstrata rendah, tanpa pernah mengetahui bahwa ada banyak petani yang sukses dengan berbagai macam produk yang dihasilkannya, banyak petani yang mam[pu mengekspor hasil pertaniannya ke luar negeri. Sebenarnya ketidak pahaman/minimnya ilmu mengenai pertanian juga sangat berpengaruh terhadap cara pandang generasi muda kita terhadap bidang pertanian. Seandainya mereka mengetahui bahwa dengan belajar ilmu pertanian itu akan membuat mereka semakin bersyukur serta akan semakin cinta pada pertanian, maka akan banyak generasi muda yang tertarik untuk belajar ilmu pertanian. Mengubah pola pikir generasi muda saat ini mengenai pertanian adalah salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai cara untuk membuat mereka tertarik pada bidang pertanian. Apabila generasi muda saat ini tetap mempertahankan cara pandang mereka mengenai pertanian, sudah dapat di pastikan bahwa bangsa ini akan segera mengalami banyak kekurangan pangan. Saat ini saja Indonesia sudah banyak mengimpor beras sebagai makanan, gandum dan banyak produk pertanian yang lain yang di impor dari negara asing, hal ini membuat saya sangat malu, "Negara agraris kok impor produk pertanian". kata seperti ini akan membuat saya sebagai warga Indonesia merasa terhina. Untuk itu saya berharap generasi muda saat ini untuk lebih banyak mencari tahu tentang ilmu pertanian sehingga mereka dapat mengubah pola pikir mereka terhadap pertanian. karena ada pepatah " Tak Kenal Maka Tak Sayang" jadi mari generasi muda kita kenalkan diri kita pada pertanian demi kelangsungan hidup kita.....

Eko Binti lestari 

Fakultas pertanian UMY